SMAN 2 Bantul tengah dinilai tim Kabupaten dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS). Dalam penilaian tersebut sekolah menggunakan dua hal yakni Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang mengacu pada Trias UKS yakni pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sehat serta penanaman Tanaman Obat Keluarga (Toga) dalam lingkungan sekolah.
Kepala SMA Negeri 2 Bantul, Drs Isdarmoko MMPar menuturkan dalam lomba
sekolah sekolah sehat ini sebenarnya ada 128 instrumen yang dinilai
menyangkut soal kebersihan lingkungan sekolah.
Beberapa hal dari instrument seperti penjabaran dari kegiatan UKS misalnya aktif tidaknya memberikan penyuluhan terkait Napza, gizi, kesehatan reproduksi, pola hidup bersih, sehat dan sebagainya.
“Pelayanan focus di UKS juga dinilai seperti apa penilaiannya. Di SMA Negeri 2 Bantul kita melibatkan dokter juga dari alumni. Ruang UKS yang dimiliki juga representative seperti rumah sakit. Kami melakukan semua ini dengan mengacu pada Undang-Undang Sisdiknas yang menyatakan tujuan pendidikan nasional menghasilkan lulusan sehat.
Ditambahkan selain UKS sekolahnya mengembangkan Toga dan apotek hidup yang dikemas untuk memproduksi jamu-jamuan konsumsi sendiri. “Kedepan kami ada kegiatan minum jamu di sekolah. Kami sudah mengembangkan bahan dasar jamu seperti kunir asem, temulawak dan sebagainya,” ujar Isdarmoko.
Ia menuturkan, hal terpenting adalah pembinaan lingkungan dan mempersiapkan supaya siswa betah sehingga sekolah berkewajiban membuat lingkungan sekolah kondusif, nyaman dan sejuk. Beberapa hal yang diunggulkan seperti taman sekolah dilengkapi wastafel dan sebagainya. Dengan persiapan ini ditargertkan SMA Negeri 2 Bantul menjuarai Lomba Sekolah Sehat tingkat Kabupaten dilanjutkan provinsi kemudian maju ke nasional
http://dikmen.bantulkab.go.id/berita/baca/2013/09/20/134923/sma-negeri-2-bantul-unggulkan-uks-dan-toga
Beberapa hal dari instrument seperti penjabaran dari kegiatan UKS misalnya aktif tidaknya memberikan penyuluhan terkait Napza, gizi, kesehatan reproduksi, pola hidup bersih, sehat dan sebagainya.
“Pelayanan focus di UKS juga dinilai seperti apa penilaiannya. Di SMA Negeri 2 Bantul kita melibatkan dokter juga dari alumni. Ruang UKS yang dimiliki juga representative seperti rumah sakit. Kami melakukan semua ini dengan mengacu pada Undang-Undang Sisdiknas yang menyatakan tujuan pendidikan nasional menghasilkan lulusan sehat.
Ditambahkan selain UKS sekolahnya mengembangkan Toga dan apotek hidup yang dikemas untuk memproduksi jamu-jamuan konsumsi sendiri. “Kedepan kami ada kegiatan minum jamu di sekolah. Kami sudah mengembangkan bahan dasar jamu seperti kunir asem, temulawak dan sebagainya,” ujar Isdarmoko.
Ia menuturkan, hal terpenting adalah pembinaan lingkungan dan mempersiapkan supaya siswa betah sehingga sekolah berkewajiban membuat lingkungan sekolah kondusif, nyaman dan sejuk. Beberapa hal yang diunggulkan seperti taman sekolah dilengkapi wastafel dan sebagainya. Dengan persiapan ini ditargertkan SMA Negeri 2 Bantul menjuarai Lomba Sekolah Sehat tingkat Kabupaten dilanjutkan provinsi kemudian maju ke nasional
http://dikmen.bantulkab.go.id/berita/baca/2013/09/20/134923/sma-negeri-2-bantul-unggulkan-uks-dan-toga