Bulan mengelilingi bumi dalam satu periode putaran (360 °) memerlukan waktu 27,3 hari bumi tepatnya 27,321661 hari atau 27 hari 7 jam 43 menit 11.51 detik. Jika pada suatu waktu bulan berada pada titik yang searah dengan bintang tetap tertentu di langit, maka setelah 27 hari 7 jam 43 menit 11.51 detik ia akan kembali berada di tempat semula. Jangka waktu ini disebut waktu peredaran sideris bulan.
Ketika bulan beredar menempuh lingkaran
orbitnya, bumi dan bulan juga bersama-sama mengelilingi matahari. Akibatnya
setelah 27, 3 hari itu meskipun bulan sudah sempurna mengelilingi bumi
(360°), namun pada waktu itu belum masuk pada bulan baru. Bulan baru itu
terjadi bila bulan terletak kembali searah dengan matahari (konjungsi) atau
dengan istilah lain: bumi bulan dan matahari terletak pada suatu garis
lurus.
Perhitungan kalender bulan seperti
kalender Hijriyah tidaklah terlalu sederhana, perhitungannya tidaklah
didasarkan pada peredarannya itu sendiri, tetapi kepada perubahan bentuknya.
Sementara perubahan bentuk bulan sendiri ditentukan oleh posisi matahari.
Lihat ilustrasi berikut :
Gambar
2. Ilustrasi Peredaran Sideris dan Sinodis Bulan. Setelah 27, 32 hari
bulan sempurna mengelilingi bumi 360°, bulan baru (new moon) belum bisa
terjadi. Masih perlu diperlukan 2.21 hari lagi (27° derajat) pergeseran bulan
agar terjadi konjungsi yang menandai akan masuknya bulan baru. Lihat gambar di
atas: Posisi B1 dan B3 adalah periode sinodis bulan, sedangkan B1 ke B2 adalah
periode sideris
Untuk menyelesaikan satu putaran penuh, misalnya dari satu purnama ke purnama berikutnya waktu 27,321661 hari belumlah cukup. Bulan masih harus menempuh 27° lagi, karena perubahan bentuk bulan terjadi akibat pantulan sinar matahari berdasarkan penglihatan dari bumi. Dengan kata lain untuk mencapai satu keliling penuh menurut perubahan bentuknya bulan harus menempuh jarak 387°, jarak itu ditempuh bulan dalam waktu 29, 530579 hari atau 29 hari 12 jam 44 menit 2.03 detik. Selanjutnya untuk lebih jelas anda dapat melihat animasi peredaran sideris dan sinodis bulan berikut:
Karena panjang hari sesuai dengan pusingan
bumi pada porosnya dalam satu putaran penuh adalah 24, maka untuk mencapai
waktu rata-rata 29, 530579 hari, ditetapkan panjang bulan pada bulan-bulan
Hijriyah adalah silih berganti antara 29 dan 30 hari. Dengan panjang rata-rata
29.5 hari itu ternyata masih ada selisih 0.030579 hari (0 jam 44 menit 2.03
detik), maka untuk menutupi kekurangan itu diadakan penambahan satu hari pada
bulan terakhir yaitu Dzulhijjah setiap 11 tahun sekali dalam putaran tiap 30
tahun. Dengan penambahan ini berarti rata-rata bulan panjangnya menjadi 29,5305
hari. Suatu angka yang cukup tepat meskipun masih terdapat kekurangan sekitar
delapan detik tidaklah berpengaruh, oleh karena itu dapat di abaikan.
http://aliboron.wordpress.com/2011/02/06/tentang-bulan-sideris-dan-sinodis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar